Waketum PKB: Kita Mesti Evaluasi Diri, Masih Banyak Kelemahan dalam Tanggulangi Terorisme

Hukum/Kriminal

Bipolonews.com – WAKIL Ketua Umum (Waketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul atau Gus Jazil mengatakan, semua pihak harus melakukan evaluasi terkait kasus Bom Makassar dimana pasangan pasangan-istri (pasutri) pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar disebut kelahiran 1995, yang artinya masuk kelompok umur milenial.

“Kita evaluasi diri, masih banyak kelemahan dalam menanggulangi terorisme, bahkan untuk kalangan milenial,” katanya, Selasa (30/3/2021).

Gus Jazil menilai aparat yang mencegah aksi-aksi terorisme kecolongan. Dia mendorong pembekalan peralatan yang lebih canggih dalam pencegahan aksi-aksi terorisme di Tanah Air.

“Kita sering kali kecolongan, karena mereka punya semangat kuat dan selalu belajar itu harus diimbangi dengan aparatur kita yang harus lebih canggih. Kecolongan kok bolak balik, kok tidak mampu menangani dini,” tuturnya.

Seperti diketahui, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli menyebut pasangan suami istri yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar kelahiran 1995. Anak laki-laki menyebut mereka sebagai kaum milenial yang terpapar virus radikalisme.

“Karena teridentifikasi kelahiran tahun` 95, jadi inisialnya L dengan istrinya adalah termasuk kalangan milenial yang sudah menjadi ciri khas korban dari propaganda jaringan teroris, “ucap Boy, Senin (29/3)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan