Bipolonews.com – Wakil Bupati Buru Selatan Gerson Eliaser Selsily mengatakan, pencegahan dan penanganan kasus stunting harus dilakukan secara sinergis antara sektor kesehatan agar tercipta generasi cerdas dan berprestasi di bumi lolik lalen fedak fena.
Selsily menyampaikan itu pada sambutannya sekaligus membuka gegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Buru Selatan Tahun 2022, berlangsung di penginapan Denis Namrole, Selasa, (22/11/2022)
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Gerseon Selsily, Asisten I Ahmad Sahubawa, Kadis Kesehatan (Plt) Wa Jeny, para narasumber dari Tim Pakar, Dokter Ahli, OPD terkait serta para camat, Kepala Puskesmas, serta kepala desa lokus stunting.
Selsily mengatakan, kabupaten Buru Selatan, persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional.
“Stunting tidak hanya menyerang fisik tetapi juga menghambat perkembangan otak,” ujar Selsily.
Oleh sebab itu jelasnya, intervensi terhadap pencegahan dan penanganan kasus stunting harus dilakukan secara sinergis antara sektor kesehatan agar kelak bisa tercipta generasi cerdas dan berprestasi di bumi lolik lalen fedak fena ini.
“Saya mengingatkan kepada OPD terkait serta tim percepatan penurunan stunting bahwa dalam pencegahan stunting ada beberapa hal yang perlu di perhatikan,” kata Selsily ingatkan.
Sebut Selsily, pertama yaitu komitmen, kedua kampanye dan komunikasi perubahan perilaku, tiga, koordinasi dan konsolidasi program pusat, empat ketahanan pangan dan gizi dan lima pemantauan dan evaluasi
“Diharapkan kelima poin tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka bisa dipastikan tidak akan mengalami kasus stunting di negeri ini,” jelas Selsily.
Selsily berharap lagi kepada semua peserta agar hasil Deseminasi wajib ditindaklanjuti melalui aksi nyata dalam program,” harap Selsily.
Masih harapan Selsily agar kegiatan yang dilaksanakan ini sesuai tupoksi dan kewenangan untuk rencana tindak lanjut di tahun 2022 maupun di tahun 2023. (BN-01)
