Biloponews.com – Pasca lebaran Idul Fitri 1443 H, tiga orang balita di Desa Kampung Baru Kecamatan Ambalau Kabupaten Buru Selatan (BurseL) meninggal dunia terserang muntaber dan di kategorikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Informasi yang di peroleh media ini di Namrole, Selasa (10/5) bahwa, pasca lebaran kemarin 1443 H, kurang lebih 4 orang yang terserang muntaber, 3 orang balita meninggal 1 orang balita sedang dirawat di RSUD Namrole.
“Habis lebaran kemarin, anak-anak balita di desa Kampung Baru Kecamatan Ambalau terserang wabah muntaber,” jelas sumber warga Ambalau.
Dijelaskan, saat wabah itu terkenah tiga orang anak yang masih balita di Desa Kampung Baru, tidak ada Kepala Puskesmas di tempat, tiga orang balita meninggal secara berturut-turut.
“Kepala puskesmas datang setelah tiga orang balita suda meninggal, dan ada satu balita lagi langsung di larikan di RSU Namrole,” ungkapnya prihatin.
Menurutnya, yang terdeteksi wabah muntaber ini 4 orang balita, dan kemungkinan ada lagi anak-anak balita lainnya sehingga harus ada usaha pencegahan dari petugas kesehatan setempat.
“Harus ada usaha pencegahan dari petugas kesehatan setempat, karena kasus muntaber ini sudah merupakan KLB karena 3 orang balita meninggal,” ujarnya berharap.
Dikatakan, anak-anak balita itu mengalami munta lalu bera, munta lalu bera.
Di desa Kampung Baru itu hanya ada Pustu, dan Pustu tidak berfungsi karena suda di palang warga sangat lama.
“Petugas Pustu bertugas di desa Ulima, desa tetangga,” ujar sumber.
Sumber ini sangat berharga ada perhatian serius dari Pemerintah Daerah khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten agar segera melakukan pencegahan sehingga wabah ini tidak sampai meramba kepada anak-anak balita di sana.
Kepala Dinas (Plt) Kesehatan Wajeny di konfirmasi terkait kasus ini membenarkannya dan pihaknya telah turun ke Desa Kampung Baru untuk melakukan pencegahan dan pengobatan bagi anak-anak.
“Saat kami dapat laporan, petugas langsung menuju Desa Kampung Baru yang di pimpin oleh Kepala Puskesmas,” jelas Kadis.
Kadis mengatakan, petugas langsung mencari apa penyebab wabah tersebut, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan bersama masyarakat melakukan pembersihan lingkungan.
“Ada dua hal, yaitu kebersihan dan air. Petugas dengan masyarakat lakukan pembersihan lingkungan,” jelasnya.
Lanjut kadis, pihaknya juga membawa obat-obatan untuk anak-anak. Katanya, ada sejumlah anak-anak yang terdeteksi mengalami muntaber.
Ditanya berapa orang anak yang terdeteksi, kata Kadis lebih dari 20 orang anak yang umur balita, dan suda dilakukan pengobatan. (BN-01)