Serahkan Bantuan Beras, Bupati: Masalah Pangan Jadi Prioritas Untuk Ditangani

Daerah


Bipolonews.com – Pangan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia, dan tuntutan pemenuhan pangan merupakan hak asasi setiap individu yang menentukan kualitas sumber daya manusia dan menentukan kualitas suatu bangsa. Oleh karena itu, masalah pangan merupakan hal yang prioritas untuk di tangani

Hal itu disampaikan oleh Bupati Buru Selatan Safitri Malik Soulisa pada penyaluran bantuan cadangan beras Pemerintah Daerah, yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan berlangsung di teras Kantor Bupati, Senin (23/8).

Bupati menyampaikan, dengan disahkannya Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang ketahanan pangan, maka ketahanan pangan menjadi urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

“Kompleksnya aspek terkait dengan ketabahan pangan ini menghendaki keterlibatannya dan tanggung jawab banyak pihak,” sebut Bupati.

Dikatakan Bupati, bencana alam dan bencana sosial yang tidak dapat diprediksi di setiap tahun, dimana saat ini Kabupaten Buru Selatan dalam posisi degradasi ketersediaan pangan yang tidak memadai.

Hal ini diakibatkan karena kondisi alam yang tidak bersahabat yakni curah hujan yang cukup lama mengakibatkan proses aksesibilitas terhadap produksi masyarakat tidak sampai kepada tujuan konsumen, dan juga masa pandemik Covid-19 yang berkepanjangan hingga sampai saat ini belum selesai tertanganinya, hal ini berpengaruh dampak terhadap ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Masalah lain menyangkut aspek konsumsi sampai saat ini konsumsi sebagian masyarakat kita masih di dominasi oleh beras sementara konsumsi bahan pangan lainnya sempet umbi-umbian, kacang-kacangan, maupun sayur dan buah sangat rendah dikonsumsi oleh masyarakat.

Kondisi ini tentu tidak menguntungkan, baik ditinjau dari segi kesehatan maupun dari sisi upaya kemandirian pangan, disamping itu kita dihadapkan pada terus bertambahnya jumlah penduduk yang memerlukan penambahan pangan untuk dikonsumsi.

Berbagai persoalan tersebut, menyebabkan kita semakin khawatir meningkatnya jumlah masyarakat yang mengalami rawan pangan seperti gizi kurang dan gizi buruk, yang mengakibatkan terjadinya stunting, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, meningkatnya angka kemiskinan, dan mengakibatkan ketimpangan.

Bantuan cadangan pangan pemerintah daerah dilaksanakan saat ini adalah merupakan manifestasi untuk menjawab persoalan tersebut.

Olehnya itu, Saya menghimbau kepada semua penerimaan bantuan sebabnya 412 KK yang tersebar di 12 Desa dan Dusun, agar dapat memanfaatkan bantuan ini secara maksimal sesuai dengan peruntukannya.

Saya menyadari sungguh, bahwa bantuan masih jauh kekurangannya yang diperuntukan terhadap jumlah penerimaan manfaat, olehnya itu Saya menghimbau dan mengajak kita semua, agar kita bersama-sama berupaya untuk memecahkan berbagai persoalan ini.

“Dan untuk memecahkan persoalan ini, maka harus memantapkan ketersediaan pangan untuk menuju kemandirian pangan, memberikan dorongan kepada masyarakat untuk melakukan diverifikasi makanan mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan tertentu,” jelasnya.

Sambung Bupati, juga terhadap OPD terkait agar dapat bersinergi dalam memantapkan program bersama dan diperlukan adanya keterpaduan program kegiatan yang saling mendukung di semua lintas sektoral demi ketersediaan pangan bagi masyarakat.

“Disamping itu penting juga untuk mengembangkan sistem kewaspadaan pangan dan gizi sebagai langkah untuk melakukan deteksi dini tentang kemungkinan terjadinya kasus rawan pangan dan gizi,” pungkas Bupati.(BN-01)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan