Ratusan Kader NU Lintas Kabupaten Ikuti PD-PKPNU di Namrole, Bursel

Ragam

Bipolonews.com – Ratusan kader  Nahdlatul Ulama dari sejumlah kabupaten di Maluku mengikuti Pendidikan Dasar-Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) yang digelar di Aula Penginapan Sartika II, Labuang, Namrole, Buru Selatan, Sabtu-Senin (11-13/3/2024).

Kegiatan ini digelar agar kader Nahdlatul Ulama (NU) memiliki cara pandang yang sama baik terkait Fikroh (Pemikiran), Amaliah (Perbuatan) hingga Harakah (Gerakan).

Ratusan kader itu berasal dari jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Maluku, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Buru dan PCNU Buru Selatan.

Karteker Tanfidziyah PCNU Bursel H. Lukman Umagafur mengatakan PD-PKPNU bertujuan untuk penguatan kader NU agar makin solid dalam barisan Ahlussunah Waljamaah bersama-sama.

“Selama ini kader-kader NU tercecer, punya pengurus tapi tak solid, barisan NU harus dirapikan dan dikuatkan melalui Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama” Ungkap H. Lukman Umagafur, usai Pembaiatan, Minggu malam, (13/3/2024).

“Ini akan menjadi kekuatan kita bersama. Kegiatan PD-PKPNU sendiri, sudah berjalan puluhan tahun di seluruh Nusantara. PKPNU dilaksanakan dalam rangka menata NU, agar, barisan Ahlussunnah Waljamaah bersama-sama menguatkan dan menggerakkan kader NU,” Imbuh H. Lukman yang juga Wasekjen PBNU ini.

Sementara itu, Instruktur dari PBNU KH Miftah Fatih mengatakan tidak banyak organisasi yang mampu bertahan hingga 100 tahun. Dan NU merupakan salah satu ormas yang mampu melewati era 1 abad itu.
Berdasar hasil survei sejumlah lembaga survei terkemuka warga NU ditaksir sekitar 50 persen dari jumlah umat Islam di Indonesia.

“Survei dari LSI warga NU di atas 40 persen dari jumlah umat Islam di Indonesia. Bahkan Saiful Mujani bilang angkanya lebih dari 50 persen,” ujarnya

Persoalannya, kata dia ternyata angka yang besar ini belum menjadi kekuatan, baik di bidang ekonomi, politik dan lainnya. Angka yang besar itu tidak berbanding lurus dengan manfaat yang diperoleh. NU juga belum mampu mewarnai Indonesia.

“Salah satu pangkal persoalannya menurut survei, indeks ideologi warga NU di bawah 5 persen. Pentingnya PD-PKPNU untuk menyelesaikan persoalan itu,” paparnya.

Kiai Miftah berharap PD-PKPNU ini mampu mengarahkan warga NU agar bisa berkhidmat dan memiliki cara pandang yang sama. Ujung dari proses itu, gerakan yang dilakukan juga akan sama.

“Jadi nanti fikroh, amaliah hingga harokah NU sama. Pandangan kebangsaan dan berpolitik juga ala NU,” tandasnya (BN-03)

Bagikan :