Pelaku Bom Bunuh Diri Adalah Pasutri dari Kelompok JAD

Hukum/Kriminal

BipoloNews.com – Teka-teki siapa pelaku bom bunuh diri yang melukai sebanyak 20 orang di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan akhirnya berhasil diungkap pihak Kepolisian.

Para pelaku adalah pasangan suami istri (pasutri) yang diketahui baru menikah 6 bulan lalu dan merupakan bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Penjelasan ini disampaikan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers yang di gelar di Makassar, Senin (29/3/2021).

Sigit mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan pasutri yang menikah enam bulan lalu. Pelaku laki-laki berinisial  L, sedangkan pelaku perempuan adalah YSF.

“L dan YSF enam bulan dinikahkan oleh Rifaldi yang beberapa waktu telah ditangkap pada Januari,” kata Sigit.

Menurutnya, sebelum melakukan aksi bom bunuh diri, L sempat meninggalkan surat wasiat untuk orangtuanya. Dalam surat itu, L berpamitan kepada orangtuanya dan mengaku siap mati syahid.

“Perlu kita informasikan, Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid,” ujar Sigit.

Keduanya, kata Sigit,  masih merupakan bagian dari jaringan JAD yang pernah melakukan aksi serupa di Katedral Our Lady of Mount Carmel, Pulau Jolo, Filipina Selatan.

Dalam insiden bom bunuh diri ini, baik L dan YSF tewas ditempat. Peristiwa ini juga melukai puluhan orang akibat serpihan di wajah, leher, perut, tangan, dan kaki. Saat ini, para korban masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit. Tidak ada pihak gereja atau jemaat yang menjadi korban tewas.

Kapolri menjelaskan, Tim Laboratorium Forensik Polri telah melakukan pemeriksaan DNA pelaku dan bisa dipastikan secara ilmiah.

“Hari ini untuk inisial pelaku sudah tuntas dan kita sedang kembangkan untuk mencari pelaku dari kelompok lain,” kata Listyo.

Jenis Bom Panci

Sebelumnya, seperti dikutip dari KompasTV, Minggu malam (28/3/2021) Kapolri mengungkapkan jenis bom bunuh diri yang meledak di depan Gereja Katedral adalah bom panci.

“Ledakan yang terjadi, suicide bomb dengan menggunakan jenis bom panci,” kata mantan Kepala Bareskrim Polri itu.

Listyo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto langsung mengecek ke lokasi ledakan bom bunuh diri yang terjadi pada pukul 10.30 WITA.

Dalam kesempatan itu pula, Kapolri Listyo Sigit mengungkapkan jumlah pelaku dan asal-usul bom bunuh diri tersebut

Bagikan :

Tinggalkan Balasan