Bipolonews.com – Pemerintah Kabupaten Buru Selatan memberikan bantuan dan pertolongan kepada 12 orang pelaut yang mengalami musibah kapal terbalik dan terdampar di perairan Buru Selatan, yang diselamatkan nelayan dari Desa Lektama Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan.
Dua belas orang pelaut tersebut merupakan ABK Intan Fortuna asal Jakarta, yang berlayar dari Kepulauan Aru tujuan Jakarta.
Kepala Dinas BPBD Kabupaten Buru Selatan Awat Mahulauw kepada awak media mengutamakan, para pelaut itu tenggelam di laut Pulau Keka Maluku Tenggara.
“kapal mereka keluar dari Aru pada tanggal 25 Juni 2022 dan mengalami musibahnya pada tanggal 27 Juni 2022,” jelas Kadis, Sabtu, (9/7/2022), malam di Namrole.
Lanjutnya, para pelaut itu mendapat musibah di Laut Maluku
korban terbawa arus hingga ke laut Buru Selatan dan ditemukan oleh nelayan dari Desa Lektama Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan ada sebanyak 12 orang, 4 orang sedang dalam perawatan medis Rumah Sakit Salim Alkatiri Namrole.
“Para korban kami dari pemerintah daerah yang menangi mereka, dan tempat tinggal mereka juga sedang kordinas dengan kepala Desa Lektama,” ujar Kadis.
Jelas kadis, para pelaut ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang berada di kapal itu.
Mahulauw menguraikan nama-nama pelaut;
- Abk Iman (33)
- Rizal Arifin (32) dari Tegal (KKN)
- Afran Budianto (27) – Tegal
- Nikson Amalo (27) Kupang (ABK)
- Rudiarton (33) ABK Tegal
- Mushab (37) Pekalongan (ABK)
- Andika (28) ABK dari Medan
- M. Nurul Imran (43) Brebes ( Wakil Kep)
- Puranto (39) Tegal (ABK)
- Rizki (35) Pekalongan (ABK)
- Sarifin Salam (56) Jakarta (Kep)
- M. Abdulrahman (39) Jogja (ABK)
Wakil Kapten, M.Nurul Imron (43) dari Brebes menuturkan kronologis peristiwa, kapal mereka bermuatan ikan cakalang (tuna), nama Kapal Intan Fortuna.
“Kami dari Jakarta ke Pulau Aru ambil ikan dan mau pulang ke Jakarta,” ujarnya.
Diceritakan, saat itu kapal mereka dihantam oleh ombak besar pada sampai kapal, sehingga terbalik, dan kapal posisi miring didalam laut.
“Saat itu kami tidak bisa lagi mempertahankan diri di atas kapal, kami suda siap-siap menyelamatkan diri, waktu itu malam hari. Kami dua hari di atas kapal,” jelasnya.
Katanya, saat kapal suda miring didalam laut, mereka menyelamatkan diri dengan 6 buah gabus yang kemudian dijadikan satu.
“Kami pakai 6 buah gabus dan jadikan satu untuk 16 orang,” jelasnya.
Jelasnya, mereka semua berjumlah 16 orang, 4 orang teman mereka inisiatif sendiri berpisah untuk mencari pulau terdekat untuk mencari pertolongan.
“Keinginan mereka sendiri berpisah dari kami. Kapten maunya bersama-sama tapi mereka ingin pergi cari bantuan,” ujarnya. Sambungnya, keempat orang teman mereka itu selamat atau tidak, belum diketahui.
Selama berada di laut kurang lebih 13 hari jelasnya, mereka hanya makan gula pasir dan minum air hujan.
Kapan mereka ditemukan oleh Nelayan Desa Fatmite, kata Nurul Imron, tadi siang sekitar pukul 13.00 Wit. Namun dirinya tak tahu persis diperairan mana.
Informasi media ini bahwa, jarak antara lokasi temuan mereka dengan Namrole berkisar 7 mil, kurang lebih 2 jam perjalanan.
Wakil Kapten Kapal Intan Fortuna Nurul Imron menyampaikan banyak terimakasih kasi kepada pemerintah daerah Buru Selatan dan masyarakat Bur Selatan khususnya nelayan dari Desa Fatmite yang telah menolong mereka.
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah disini dan khususnya nelayan yang menolong kami, kami tak bisa membalas pertolongan mereka, Allah yang membalas kebaikan mereka,” ujarnya mewakili teman-temannya.
Pantauan media ini di RSUD Salim Alkatiri, 4 orang sedang ditangani oleh dokter dan perawat.
Bantuan dari pemerintah daerah melalui Ketua Dharma Wanita Buru Selatan Ama Walla berupa makanan dan minuman. (BN-01)