Bipolonews.com – Safitri Malik Soulisa Bupati Kabupaten Buru Selatan mengatakan, tingkat prevalensi masih tinggi dan perlu diatasi bersama, dimana sesuai dengan strategi nasonal dalam penanggulangan stunting.
Safitri Malik menyampaikan hal itu dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II Setda Buru Selatan Hadi Longa pada sosialisasi pangan lokal dalam rangka penurunan Angka Prevalensi Stunting Tahun 2022.
Kegiatan sosialisasi tersebut yang diselenggarakan dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buru Selatan berlangsung di Kantor Kecamatan Waesama, Sabtu, 15/6/2022.
Hadir dalam kegiatan itu, Asisten III Hadi Longa, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Hakim Tuanakota, Sekertaris TP PKK Kabupaten Buru Selatan Rosmini Mahulete, Kapolres Waesama, Camat Waesama, para Kades, Ketua dan anggota PKK Kecamatan dan Desa, Kepala Puskesmas dan Pustu.
Bupati Safitri Malik mengatakan dirinya memberikan apresiasi yang sangat positif terhadap kegiatan sosialisasi pangan lokal untuk penurunan angka prevalensi stunting di kabupaten Buru Selatan yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pagan Kabupaten Buru Selatan.
Disampaikan Bupati, percepatan penurunan stunting sebagai tugas besar yang harus dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah pusat, daerah, desa dan seluruh masyarakat.
“Tingkat prevalensi masih tinggi dan perlu kita atasi bersama. Dimana sesuai dengan strategi nasonal dalam penanggulangan stunting, telah ditetapkan 5 Pilar pencegahan stunting,” jelas Bupati.
Jelas Bupati, komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional dan komonikasi perubahan perilaku, konvergensi, kondisi dan konsolidasi program pusat, daearah dan desa, Ketahanan pangan dan gizi dan pemantauan dan evaluasi.
“Saya berharap kepada perangkat daerah dan para stakeholder agar tetap memantau status gizi kelompok rentan dengan menerapkan enam langkah.
Jelas Bupati, pertama, integrasi program untuk menjaa gizi seimbang dalam strategi pencegahan dan pemulihan covid-19.
Dua lanjut Bupati, mengamankan rantai pasokan pangan yang sehat dan bergizi bagi kelomok rentan. Tiga, menyediakan layanan rutin gizi ibu, Bayi dan Balita.
Empat jelas Bupati, pemanfaatan teknologi informai dan komonikasi dalam tata laksana gizi kurang. Lima, menyedikan layanan rutin pencegahan kekurangan zat gizi dan suplementasi gizi mikro
Enam kata Bupati yakni, pengambilan data tepat waktu dan informasi pembaruan keamanan pangan melalui kolaborasi lintas sektor.
Bupati Safitri mengajak kepada seluruh komponen masyarakat Buru Selatan untuk bersama-sama manfaatkan sosiaisasi pangan lokal untuk penurunan angka prevalensi stunting tahun 2022.
Sebagai pembicara dalam kegiatan sosialisasi itu, Kadis Ketahanan Pangan dengan judul, cegah stunting dengan penguatan ketahanan pangan keluarga.
Pembicara kedua oleh Kabid Kesehatan Masyarakat dari Dinas Kesehatan dan pembicara ketiga Sekertaris TP PKK Rosmini dengan judul, pencegahan dan penanggulangan stunting melalui program B2SA. (BN-01)