Bipolonews.com – Safitri Malik Soulisa Bupati Buru Selatan, Maluku, berharap KKSS dan IWSS mampu memberikan kontribusi besar bagi kelangsungan pembangunan Kabupaten Buru Selatan.
Bupati juga berharap KKSS dan IWSS harus menjadi katalisator serta lokomotif perubahan dan pembangunan dengan mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki oleh KKSS dan IWSS.
Demikian harapan Bupati Buru Selatan Safitri Malik Soulisa dalam sambutannya pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan oleh KKSS dan IWSS Buru Selatan berlangsung di Alun-alun Kota Namrole, Minggu, (15/10/2023)
Safitri Malik mengatakan, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan dan Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (KSS-IWSS) adalah merupakan wadah atau organisasi paguyuban masyarakat asal Sulawesi Selatan yang ada di perantauan.
Dikatakan, KKSS didirikan bertujuan untuk menciptakan hubungan persaudaraan, kebersamaan dan harmonisasi serta mempererat kerjasama anggota-anggotanya dan masyarakat dimana dia berada.
Lanjutnya, memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya daerah Sulawesi Selatan dan nilai-nilai budaya dimana warga KKSS berdomisili (akulturasi) yang merupakan bagian dari budaya nasional.
“Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menanamkan motivasi akan keberadaan makna dan pengabdian anggota KKSS dimana saja berada, sebagai insan pembangunan dalam rangka mencapai pembangunan nasional. Serta menggalang potensi untuk memberi kontribusi pada pembangunan daerah dan pembangunan nasional,” jelas Safitri Malik.
Bupati mengatakan, Ikatan Wanita Sulawesi Selatan atau IWSS sebagai organiasi otonom dari KKSS yang menghimpun wanita Sulawesi selatan yang ada di perantauan.
Dikatakan lanjut, IWSS didirikan di Jakarta pada tanggal 6 Oktober 1977 atau satu tahun sejak KKSS didirikan. Secara organisasi IWSS dan KKSS bagaikan dua sisi dalam sekeping koin.
“IWSS sebagai wadah yang menghimpun wanita Sulawesi Selatan diharapkan mampu memberikan andil besar dalam memajukan, serta mengelola perekonomian keluarga maupun membentuk generasi penerus dengan cahaya ilmu, iman dan ahlak yang mulia, generasi cerdas yang nantinya akan melanjutkan tongkat estafet pembangunan bangsa.
Bupati juga berharap kepada KKSS dan IWSS mampu memberikan kontribusi besar bagi kelangsungan pembangunan Kabupaten Buru Selatan, KKSS dan IWSS harus menjadi katalisator serta lokomotif perubahan dan pembangunan dengan mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki oleh KKSS dan IWSS.
“Saya percaya dengan segala potensi yang dimiliki oleh KKSS dan IWSS jika dioptimalkan akan memberikan pengaruh besar bagi kelangsungan pembangunan di kabupaten buru selatan,”. ujarnya.
Sebagai kepala daerah dan kepala pemerintahan kabupaten buru selatan, Bupati juga berharap agar KKSS dan IWSS dapat melakukan berbagai terobosan baik dalam aspek wirausaha atau ekonomi serta pengembangan UMKM bagi ibu-ibu atau Wanita Sulawesi Selatan,
Serta diharapkan juga dapat melibatkan ibu-ibu atau wanita potensial lainnya yang ada di kabupaten buru selatan, kita tau bahwa ibu-ibu atau wanita memiliki power atau kekuatan yang sangat besar, sehingga saya meyakini bahwa IWSS maupun KKSS akan dapat berkontribusi secara nyata bagi pembangunan daerah ini.
“Oleh karenanya lewat kesempatan yang berbahagia ini saya sangat memberikan apresiasi yang sangat tinggi bagi IWSS dan KKSS yang meskipun baru hadir di kabupaten buru selatan kurang lebih dua tahun, namun sudah langsung tancap gas untuk melakukan berbagai kegiatan positif, termasuk kegiatan yang hari ini dilakukan,” ujar Bupati.
Bupati tak lupa memberikan apresiasi yang sangat tinggi bagi KKSS dan IWSS yang telah berkomitmen dengan pemerintah daerah kabupaten buru selatan dalam konteks pengembangan sumber daya manusia melalui adanya inisiasi serta terobosan untuk membangun pondok pesantrean di kabupaten buru selatan melalui kolaborasi dengan Hidayatullah, sebagaimana yang telah dilakukan pertemuan dengan saya beberapa waktu lalu.
“Untuk itu melalui kesempatan ini juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Hidayatullah Maluku dan sesepuh KKSS kabupaten Buru Selatan bapak Hi. Muhammad Siri yang telah bersedia menghibahkan sebidang tanah untuk pembangunan pondok pesantren di kota namrole kabupaten buru selatan,” ucap Safitri Malik.
Mengakhiri sebutannya dengan
sebait pepatah bugis yang memiliki sarat makna : Dek’ nalabu essoe’ ri tenngana bitarae’ artinya ; “tak akan tenggelam matahari di tengah langit” yang bermakna bahwa manusia tidak akan mati sebelum takdir ajalnya sampai. Oleh karena itu, keraguan harus disingkirkan dalam menghadapi segala tantangan kehidupan.
“Warga KKSS dan IWSS harus tetap optimis, terus berinovasi dengan spirit yang kuat, serta bermental tangguh dalam menggapai kemajuan pembangunan di kabupaten buru selatan,” pungkas Bupati, (BN-01)